Rabu, 19 Maret 2014

"aku" sekarang ini

Tak seperti waktu yang telah lalu,
Pagi ini aku menerawang dan mencoba melawan arah fajar,
Kembali aku bertanya kepada diriku,
Aku merasa hampir tertidur kembali dalam mimpiku,
Benarkah sesuatu yang salah telah terjadi,

Ini bukanlah aku dan duniaku?
Aku punya mimpi,
Dan aku punya petualangan yang harus kuarungi kembali,
Semua perlawanan ini terasa menyayat
Aku ingin tertidur kembali dalam mimpiku
Mimpi yang nyata,
Mimpi yang hanya aku yang menciptakannya
Mimpi yang hanya aku yang mengendalikannya
Dan mimpi yang hanya aku yang memenangkannya
????????
Semua ini tentang apa,
Aku lupa siapa kodratku,
ini yang ada didalam ini bukan aku ini

Jumat, 23 November 2012

titik kecil 4

Hening sekali ..

dan aku sedang masuk didalamnya
Menerawang bias cahayanya
Menerobos liuk anginnya
Merasai bau damainya

Ya, setahap demi setahap aku semakin mencoba berbaur, meski takterlihat
Ya, setitik demi titik aku mulai menangkap cahayanya
berusaha menyatukannya menjadi kehidupan
karena gelap selama ini begitu menyesakkan,
seakan jantungku berhenti berdetak

Sebenarnya akupun taksabar
Terkutuklah waktu dan perjalanan ini

Sekali lagi
Aku masih di titik kecil
Seperti janjiku.. aku tidak akan kemana-mana

Saat ini yang kulakukan adalah setingkat lebih daripada menabur,
aku sedang belajar menapaki tanahnya..
aku sedang memilah-milah baunya..
aku sedang menandai arah mata anginnya..





Sabtu, 29 September 2012

ketika cinta mulai bertanya

disudut gelapku
ditempat remang ini
seorang teman bercerita tentang kembang kehidupan
sebuah kembang menurut dia tidak lagi kuncup
sebuah kembang menurut dia tidak berwarna
sebuah kembang menurut dia tidak berirama..
sebuah kembang kehidupan, ketika sebenarnya dia pura pura tak mampu bernafas..

hahaha, temanku.. sebenarnya kamu sedang terjebak didalam rasa hina
ketika kotor adalah suci
ketika abu abu adalah putih

tetapkanlah kepastianmu ketika kamu anggap benar
tetapi yakinkilah juga ketika sebenarnya kamu adalah kebusukan

mari kita suarakan dunia


Selasa, 25 September 2012

belenggu nista

Setan tidak lebih kuat dari kita..

Kekecewaan ini masih saja terasa
lukanya, seperti sayatan dalam dikulit ini
perih dan sangat panas

ada kalanya luka ini mulai mengering..
Sejenak kita bergerak dengan berhati - hati untuk beranjak
hmm, nyaman sekali meski agak tertatih
Namun ketika lengah, tanpa ampun luka ini kembali menyiksa kita
bahkan lebih perih dari sebelumnya,
bahkan membuat kita tak bisa bangkit dalam waktu lama..

Tubuh ini semakin letih,
Semakin sering suara suara gemuruh itu mendengung ditelinga
mengakibatkan gelombang debu,
debu yang akan mengotori kembali sayatan ini
Luka yang takkunjung kering..

Sumpah serapah kepada Sang Pencipta
yaa, selalu saja kita salahkan zat itu..
Sampai kapanpun, Sampai matipun

Tidak, tidak benar adanya..
Sebenarnya hanya kita sendiri yang mampu menyembuhkannya
Kita terlalu meninggikan ego
Kita terlalu memandangi dunia
Kita terlalu hanyut dalam petikan petikan irama
Kita terlalu menghayati coretan coretan syair
membusuk didalam kenikmatan sesaat..

Setan tidak lebih kuat dari kita
yang mereka mampu hanya berbisik
berbisik tentang hal hal indah.
Sedangkan kita?
Kita adalah manusia dengan segala hal yang diadakan
Kita adalah manusia dengan penciptaan yang didayakan


Apalagi yang perlu dipertanyakan
Mari kita membebaskan diri



Kamis, 20 September 2012

titik kecil 3

Lupa,
dan mungkin akan kulewatkan genangan kisah kemarin untuk sementara
aku akan fokus pada kodratku,
dan bukan pada aku yg selalu ada di      ini aku dan duniaku

ini kehidupan
ini alam smesta
kita disini untuk memberi warna,
warna yang tentunya musti bagus dilihat penciptanya
dan bukan tentang warna yang kita rasa indah namun sebenarnya sangat menyilaukan mata


Dan untuk sekarang aku sudah mulai menanam,
ya aku menanam ditempat ini
dengan segenap kesadaran tentunya..
Tapi ini bukanlah menanam menurut yang kalian bayangkan, ini hanyalah menabur
menabur yang belum tentu menuai
Tapi indahnya menabur kali ini sangat kunikmati, kurasakan dengan teramat
rasa yang bukan biasa
rasa yang sukar ditebak

Beberapa saat aku sempat menoleh kelaut lepas, tergoda akan ombaknya yang merayu
aku lemparkan jauh pandanganku, dan berusaha mencari ujungnya..
tidak!! aku tidak akan terhanyut kembali dengan petualangan petualangan gila itu
semua itu tidak ada ujungnya!!

biarlah kutekuni pulau kecil ini
diam tak berarti mati
aku tetap menanam

Minggu, 26 Agustus 2012

getas

Rumah itu semakin usang..
padi disekelilingnya tak lagi menguning
tak ada lagi aroma karet yang khas
tak ada lagi irama air disekelilingnya
tak ada lagi harmonisasi alam dan makhluk hidupnya
kemegahannya telah sirna

Ramah sekali kesannya,
ya memang,   hampir semua orang mengenalnya
Rumput yang tertata sopan
Pepohonan yang tertancap anggun
bahkan ilalangnyapun nampak anggun meliuk mengikuti alur angin,
Rapih dan sangat bersahaja

Rumah itu semakin usang..
Pagarnya tak lagi mengkilat, tapi berkarat
Atapnya tak lagi kokoh, tapi hampir roboh
Tak ada rumput dan bunga yang berseri, tapi hanya tinggal tanaman benalu berduri

Dulu sekali..
sebagian dari kita tumbuh dan besar disana
sebagian dari kita ada dan belajar disana
tetapi,    seutuhnya kita berasal dari sana

Rumah itu semakin usang..
Warnanya telah memudar,
berbanding terbalik dengan warna - warni kehidupan ini
Mungkin sesekali untuk melepas rindu ini,
kita bercanda bermain dan menghangatkannya kembali..

Rumah itu semakin usang..
Kenangannya akan selalu tersimpan abadi di jiwa ini

Sabtu, 25 Agustus 2012

titik kecil 2

Hei, aku salah..
ternyata titik itu lebih dari satu,
semakin kukembangkan layar ini
semakin kulihat ada beberapa titik dengan warna yang lebih bermacam,
Aku mendekat, dan semakin kelihatan daratannya..

Aku butuh bantuan,
sekiranya datang lumba-lumba akrobatis,    aku pasti bahagia..
atau seonggok lemak bernafas,
ya kawan lama yang sering memainkan perahu kecilku dengan semburan air dari paru-parunya
ya si paus biru itu..

Ah tapi kali ini bukan saatnya bermain main dengan mereka,

Aku tetep pada pilihanku,

dan,
Saat ini aku masih gembira dengan riak ombak yang menghantam perahuku,
Aku masih bahagia ketika bernyanyi dengan gerombolan pelikan itu,
Aku masih bahagia untuk bergelut dengan ganggang dan rumput berair ini, lucu dan menyentil adrenalin..

tanpa ada perlawanan
hanya Tuhan,            karam ataupun tiupan layarku